URUTAN BUPATI DI KABUPATEN PURBALINGGA ( BAG II )
BUPATI KEEMPAT : RADEN MAS TUMENGGUNG ADIPATI DIPOKUSUMO II (1831 – 1855 )
Setelah Raden Mas Tumenggung Brotosudiro berhenti karena pensiun, sebagai pengganti diangkatlah adik kandungnya yaitu Raden mas tarunokusumo sebagai bupati keempat dengan gelar Raden mas Tumenggung Dipokusumo II pada tanggal 22 Agustus 1831. Setelah Susuhunan Pakubuwono V mengajukan permohonan kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda pada tanggal 23 Pebruari 1835, ia kembali mendapat gelar Adipati sehingga memiliki gelar lengkap Raden Mas Tumenggung Adipati Dipokusumo II. Ia merupakan bupati Purbalingga pertama yang diangkat oleh pemerintah Hindia Belanda. (Bupati sebelumnya diangkat oleh susuhunan Surakarta).
RMTA Dipokusumo II berhenti karena pension tahun 1855, dan digantikan oleh putranya yaitu Raden Adipati Dipokusumo III (anak dari istri ketiga yaitu Raden Ayu Karangsari).
Setelah RMTA Dipokusumo II wafat, jenasahnya dimakamkan di pemakaman Giri Cendana desa Kajongan, Bojongsari.
.jpg)
Jumat, 17 Desember 2010
Kamis, 16 Desember 2010
SEJARAH PURBALINGGA
URUTAN BUPATI DI KABUPATEN PURBALINGGA ( BAG I )
BUPATI PERTAMA : RADEN TUMENGGUNG DIPOYUDO III
Anak Ki Arsantaka yaitu Ki Arsayuda diangkat menjadi patih Karanglewas mendampingi Raden Ngabehi Dipoyudo II. Tetapi Raden Tumenggung Dipoyudo II tidak lama memimpin Karanglewas karena sakit-sakitan dan akhirnya meninggal dunia. Sebagai gantinya, diangkatlah Ki Arsayuda dengan gelar Raden Tumenggung Dipoyudo III.
Atas petunjuk Ki Arsantaka, pusat pemerintahan yang semula di Karanglewas di pindah ke desa Purbalingga yang dianggap lebih strategis dan subur. Sejak saat itu, Purbalingga sudah lepas dari Banyumas dan berdiri sederajat langsung di bawah pemerintahan pusat di Surakarta.
Tanggal 23 Juli 1759 dibangunlah alun-alun, kantor kabupaten dan segala sesuatunya yang berkaitan dengan pusat pemerintahan di Purbalingga.
Raden Tumenggung Dipoyudo III memerintah tahun 1759 - 1787. Ia mempunyai tiga istri terdiri satu istri Padmi dan dua Istri Selir. Karena dari istri Padmi maupun selir pertama tidak menurunkan putra, sebagai gantinya diangkat putra Nyai Tegalpingen (selir kedua) yang kemudian bergelar Raden Tumenggung Dipokusumo I. Setelah wafat, Raden Tumenggung Dipoyudo III dimakamkan di Makam Arsantaka dukuh Pekuncen Purbalingga Lor.
BUPATI KEDUA : RADEN TUMENGGUNG DIPOKUSUMO I ( 1792 - 1811 )
Sebelum Raden Tumenggung Dipoyudo III menyerahkan jabatan kepada Raden Tumenggung Dipokusumo I, untuk sementara pemerintah sehari-hari diserahkan kepada Raden Yudokusumo dengan pangkat Ngabehi (Bupati Anom). Ia memerintah selama empat tahun yaitu 1778-1782 karena pada saat itu Raden Tumenggung Dipokusumo I belum cukup umur.
Pada tahun 1792 Raden Tumenggung Dipokusumo I resmi menggantikan Raden Yudokusumo. Ia memerintah tahun 1792 - 1811.
BUPATI PERTAMA : RADEN TUMENGGUNG DIPOYUDO III
Anak Ki Arsantaka yaitu Ki Arsayuda diangkat menjadi patih Karanglewas mendampingi Raden Ngabehi Dipoyudo II. Tetapi Raden Tumenggung Dipoyudo II tidak lama memimpin Karanglewas karena sakit-sakitan dan akhirnya meninggal dunia. Sebagai gantinya, diangkatlah Ki Arsayuda dengan gelar Raden Tumenggung Dipoyudo III.
Atas petunjuk Ki Arsantaka, pusat pemerintahan yang semula di Karanglewas di pindah ke desa Purbalingga yang dianggap lebih strategis dan subur. Sejak saat itu, Purbalingga sudah lepas dari Banyumas dan berdiri sederajat langsung di bawah pemerintahan pusat di Surakarta.
Tanggal 23 Juli 1759 dibangunlah alun-alun, kantor kabupaten dan segala sesuatunya yang berkaitan dengan pusat pemerintahan di Purbalingga.
Raden Tumenggung Dipoyudo III memerintah tahun 1759 - 1787. Ia mempunyai tiga istri terdiri satu istri Padmi dan dua Istri Selir. Karena dari istri Padmi maupun selir pertama tidak menurunkan putra, sebagai gantinya diangkat putra Nyai Tegalpingen (selir kedua) yang kemudian bergelar Raden Tumenggung Dipokusumo I. Setelah wafat, Raden Tumenggung Dipoyudo III dimakamkan di Makam Arsantaka dukuh Pekuncen Purbalingga Lor.
BUPATI KEDUA : RADEN TUMENGGUNG DIPOKUSUMO I ( 1792 - 1811 )
Sebelum Raden Tumenggung Dipoyudo III menyerahkan jabatan kepada Raden Tumenggung Dipokusumo I, untuk sementara pemerintah sehari-hari diserahkan kepada Raden Yudokusumo dengan pangkat Ngabehi (Bupati Anom). Ia memerintah selama empat tahun yaitu 1778-1782 karena pada saat itu Raden Tumenggung Dipokusumo I belum cukup umur.
Pada tahun 1792 Raden Tumenggung Dipokusumo I resmi menggantikan Raden Yudokusumo. Ia memerintah tahun 1792 - 1811.
Rabu, 15 Desember 2010
KONSLETING LISTRIK, RUMAH KEPALA BNI TERBAKAR
PURBALINGGA (RSP) - Rumah Dinas Kepala cabang BNI 46 Purbalingga Setyo Edi (48) yang berada di jalan Letkol Isdiman nomor 56, RT 04 RW 01 Purbalingga Wetan terbakar. Saat terjadi kebakaran, rumah dalam keadaan kosong. Kejadian tersebut diduga karena kosleting listrik di instalasi peralatan AC.
Beruntung kejadian segera diketahui warga sehingga kebakaran tidak merembet ke seluruh rumah. Namun api sempat membakar satu ruang kamar rumah tersebut. warga setempat mendapati rumah dinas kepala cabang BNI mengepulkan asap hitam dari lobang angin kamar depan, pihaknya sempat melompat pagar rumah dan berusaha mematikan aliran listrik dari meteran listrik.
Salah satu warga Edi Suwarno mengungkapkan kronologis kejadian Namun api telah membakar ruang kamar. Seperempat jam kemudian dua unit mobil Damkar datang. Karena kesigapan petugas kebakaran api segera dapat dipadamkan.
Beruntung kejadian segera diketahui warga sehingga kebakaran tidak merembet ke seluruh rumah. Namun api sempat membakar satu ruang kamar rumah tersebut. warga setempat mendapati rumah dinas kepala cabang BNI mengepulkan asap hitam dari lobang angin kamar depan, pihaknya sempat melompat pagar rumah dan berusaha mematikan aliran listrik dari meteran listrik.
Salah satu warga Edi Suwarno mengungkapkan kronologis kejadian Namun api telah membakar ruang kamar. Seperempat jam kemudian dua unit mobil Damkar datang. Karena kesigapan petugas kebakaran api segera dapat dipadamkan.
Selasa, 14 Desember 2010
TAFRIKAN SE GANTIKAN TUKIMIN SH SEBAGAI SEKRETARIS KPUD
PURBALINGGA (RSP) - Sekretaris Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) harus dapat bersinergi dengan anggota KPUD. Dan momen pengambilan sumpah dan pelantikan Sekretaris KPUD Purbalingga dapat dijadikan pijakan untuk mensinergikan sekretariat dengan KPU.
Sekretaris KPU Provinsi Jawa Tengah Pujo Rahayu saat melantik Tafrikan SE sebagai sekretaris umum (sekum) KPUD Purbalingga siang tadi mengatakan, sebagai sekretaris KPU harus pandai untuk membina hubungan. Baik hubungan dengan anggota KPU maupun hubungan dengan pemerintah kabupaten, karena sekretaris KPUD merupakan pegawai pemkab.
Sekretaris KPU Provinsi Jawa Tengah Pujo Rahayu saat melantik Tafrikan SE sebagai sekretaris umum (sekum) KPUD Purbalingga siang tadi mengatakan, sebagai sekretaris KPU harus pandai untuk membina hubungan. Baik hubungan dengan anggota KPU maupun hubungan dengan pemerintah kabupaten, karena sekretaris KPUD merupakan pegawai pemkab.
WAKIL BUPATI KENTO NANGGAP LAYAR TANCEP
PURBALINGGA (RSP) - Wakil bupati Purbalingga malam ini (14/12) menanggap layer tancep untuk menyaksikan film karya pelajar Purbalingga yang berhasil meraih piala citra. Film tersebut berjudul Pigura yang diproduksi oleh pelajar SMPN 4 Satu Atap Karangmoncol, disutradari Darti dan Yasin.
Sebelum pemutaran film, wabup Kento mengungkapkan apresiasi yang tinggi kepada para sineas Purbalingga yang telah berprestasi di kancah Nasional. Meskipun pemkab belum dapat memberikan bantuan apapun, namun berkat pegiat sineas di Purbalingga, bermunculan film pendek-film pendek karya pelajar.
Aris Prasetyo guru eksul SMPN 4 Satu Atap karangmoncol mengaku gembira karena baru kali ini ada undangan resmi dari pemkab, dalam hal ini wakil bupati yang ingin menyaksikan film pelajar sekolah pinggiran.
Sebelum pemutaran film, wabup Kento mengungkapkan apresiasi yang tinggi kepada para sineas Purbalingga yang telah berprestasi di kancah Nasional. Meskipun pemkab belum dapat memberikan bantuan apapun, namun berkat pegiat sineas di Purbalingga, bermunculan film pendek-film pendek karya pelajar.
Aris Prasetyo guru eksul SMPN 4 Satu Atap karangmoncol mengaku gembira karena baru kali ini ada undangan resmi dari pemkab, dalam hal ini wakil bupati yang ingin menyaksikan film pelajar sekolah pinggiran.
Jumat, 10 Desember 2010
Perempuan Yang Dicintai Suamiku
“Pesan” dahsyat buat para suami (dan calon suami) untuk menjaga istrinya…
Dan motivasi hebat buat para istri (dan calon istri) untuk tetap mencintai suaminya…
Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku. Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi ke kantornya bekerja sampai subuh, baru pulang ke rumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit. Aku pikir dia workaholic.
Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang kerja, itu pun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2 seperti itu sebagai ungkapan sayang.
Dan motivasi hebat buat para istri (dan calon istri) untuk tetap mencintai suaminya…
Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku. Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi ke kantornya bekerja sampai subuh, baru pulang ke rumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit. Aku pikir dia workaholic.
Dia menciumku maksimal 2x sehari, pagi menjelang kerja, dan saat dia pulang kerja, itu pun kalau aku masih bangun. Karena waktu pacaran dia tidak pernah romantis, aku pikir, memang dia tidak romantis, dan tidak memerlukan hal2 seperti itu sebagai ungkapan sayang.
Langganan:
Postingan (Atom)